Alam Takambang Jadi Guru, Batu Batikam
Oleh: Ust Dr. H. Ed Fauzan Ofratos, Lc, M.E.Sy
Dahulu Kisah Batu Batikam yang terletak di Jorong Dusun Tuo, Nagari Lima Kaum, Kab Tanah Datar, adalah pertikaian atau perkeliahan yang terjadi antara Dt Parpatih Nan Sabatang dengan Dt Katumanggungan.
Datuak Parpatiah menginginkan masyarakat diatur dalam semangat yang demokratis, atau dalam tatanannya, "Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi". Namun Datuak Katumanggungan menginginkan rakyat diatur dalam tatanan yang hierarki *"Berjenjang sama naik, bertangga sama turun".* Dan karena perbedaan tersebut mereka berdua bertengkar hebat. Untuk menghindari pertikaian dan tidak saling melukai, Datuak Parpatiah dan Datuak Katumanggungan kemudian menikam batu tersebut dengan keris sebagai pelampiasan emosinya. Maka dari itu Batu Batikam memiliki sebuah lubang yang menembus dari arah sisi depan dan belakang.
Akhirnya jalan keluar yg di tempuh adalah melampisakannya ke Batu. Terjadilan yang di sebut dengan BATU BATIKAM. Tiada nan terluka dan tersakiti. Menunjukkan akhlak yang mulia oleh datuk-datuk kita.
Terlepas dari cerita ini benar atau tidak, namun para datuk-datuk kita telah mengajarkan, apabila terjadi perselisihan atau pertikaian carilah jalan yang paling aman. Agar tidak merugikan kita sendiri. Dimana kekeluargaan di minangkabau saling sangkuik manyangkuik (saling berhubungan satu dengan yang lain)
Mencari jalan tengah tentu tidaklah mudah, dalam bahasa Islam di sebut dengan Washat. Yang memiliki banyak arti, di antaranya di tengah atau bijaksana atau adil. Dalam sebuah hadist yang berbunyi:
عَنْ أَبÙÙŠ ØµÙŽØ§Ù„ÙØÙØŒ عَنْ أَبÙÙŠ سَعÙيْد٠عَن٠النَّبÙيّ٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ ÙÙÙŠ قَوْلÙه٠وَكَذَالÙÙƒÙŽ جَعَلْنَاكÙمْ Ø£Ùمَّةً وَسَطًا قَال: Ø¹ÙØ¯Ùوْلًا .
Artinya: “Dari Abi Sa’id dari Nabi bersabda; “Dan demikianlah Kami jadikan kalian umat yang wasathan”. Beliau berkata: (maknanya itu) adil.”
Alam Takambang Jadi Guru, tentu ini menjadi ibroh (Pelajaran) terbesar bagi kita urang minangkabau. Bahwa pelajaran-pelajaran terdahulu dari datuk, ninik mamak, cerdik pandai, alim ulama, mencontohkan mengambil jalan tengah (adil) seperti pertikaian Batu Batikam, yang akhirnya tidak merugikan siapapun juga.
Palanta Dakwah
Pku, 18 Jan 2021

0 Komentar